Fellowequality

FellowEquality.com

Selasa, 29 Mei 2012

REVISI MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA


PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN METODE ROLE PLAYING ( BERMAIN PERAN )
Metode role playing (bermain peran) menurut Sanjaya (2009 : 159 ) adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa actual, atau kejadian-kejadian yang muncul pada masa mendatang.
Sedangkan menurut Suyatno (2009 : 70) metode role playing (bermai peran) adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa, pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup ataubenda mati.
Berdasarkan pengertian di atas dapat kita simpulkan metode role playing ( bermain peran ) adalah metode pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan serta pengkreasian peristiwa-peristiwa yang di imajinasikandengan cara memerankan tokoh hidup atau mati.

Langkah-langkahPembelajaran dengan Metode Role Playing (Bermain Peran)
Sanjaya (2009: 159) menjabarkan langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan metode role playing (bermain peran) sebagai berikut :

1)  Persiapan
a)  Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai.

b)  Guru  memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan.

c)  Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang

                 harus dimainkan pemeran, serta waktu yang disediakan.

d)  Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya khusunya pada

                  siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.
2)  Pelaksanaan

a)  Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.

b)  Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.

c)  Guru  hendaknya  memberikan  bantuan  kepada  pemeran  yang  mendapat

                  kesulitan.

d)  Simulasi  hendaknya  dihentikan  pada  saat  puncak.  Hal  ini  dimaksudkan

                  untuk  mendorong  siswa  berpikir  dalam  menyelesaikan  masalah  yang

                  sedang disimulasikan.
3)  Penutup

a)  melakukan  diskusi  baik  tentang  jalannya  simulasi  maupun  materi  cerita

                 yang disimulasikan. Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan

                  kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi.

b)  merumuskan kesimpulan.

Kelebihan Metode Role Playing (Bermain Peran)

Terdapat beberapa kelebihan pembelajaran dengan menggunakan metode

role playing (bermain peran), diantaranya:

1)  Dapat  dijadikan  sebagai  bekal  bagi  siswa  dalam  menghadapi  situasi  yang

     sebenarnya  kelak,  baik  dalam  kehidupan  keluarga,  masyarakat,  maupun

      menghadapi dunia kerja.

2)  Dapat mengembangkan kreatifitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi

     Kesempatan untuk memainkan perannya sesuai dengan topik yang disimulasikan.

3)  Dapat  memupuk keberanian dan rasa percaya diri.

4)  Dapat  memperkaya  pengetahuan,  sikap,  dan  keterampilan  yang  diperlukan

     dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.

5)  Dapat meningkatkan gairah siswa dalam pembelajaran (Sanjaya, 2009: 158).

Kelemahan Metode Role Playing (Bermain Peran)

Selain memiliki banyak kelebihan, metode role playing (bermain peran)pun memiliki kelemahan, diantaranya :
1)  Pengalaman  yang  diperoleh  melalui  simulasi  tidak  selalu  tepat  dan  sesuai

dengan kenyataan di lapangan.

2)  Pengelolaan yang kurang baik sehingga fungsi simulasi menjadi alat hiburan

membuat tujuan pembelajaran terabaikan.

3)  Faktor psikologis seperti rasa takut dan malu sering memengaruhi siswa dalam

melakukan simulasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar