Fellowequality

FellowEquality.com

Sabtu, 16 Juni 2012

MEMPERCEPAT PROSES STARTUP WINDOWS XP


Sebagian besar pengguna sistem operasi Windows XP masih belum memahami cara memaksimalkan kinerja suatu sistem operasi. Bahkan komputer dengan prosesor Core 2 Duo pun dapat menjadi lambat apabila tidak mengerti cara pengoptimalannya.
Pada sistem operasi Windows XP banyak cara yang bisa dilakukan agar komputer yang dimiliki bisa ngebut kembali seperti saat pertama kali komputer itu dibeli, baik menggunakan software-software yang banyak beredar atau pun menggunakan cara manual.
Apabila anda lebih menyukai cara manual, Windows menyediakan beberapa komponen yang bisa diutak-atik untuk membuat kinerja komputer menjadi lebih optimal. Namun, perlu diingat optimalisasi dengan cara mengutak-atik komponen yang ada pada Windows sangat beresiko. Resiko tersebut mulai dari ngadatnya Windows XP, sampai tidak dapat masuk ke dalam layar desktop. Sebaiknya anda memahami setiap resiko yang ada sebelum mengambil keputusan untuk mengutak-atik suatu komponen.
Sekilas tentang MEMPERCEPAT PROSES STARTUP WINDOWS XP
Ada dua cara untuk mempercepat proses Startup Windows XP. Cara pertama menggunakan msconfig.msc, sedangkan yang kedua dengan menggunakan services.msc.
Berikut langkah-langkah untuk mempercepat proses Startup pada Windows XP dengan menggunakan msconfig :
1.      Buka aplikasi Run. Klik Start pada windows kemudian pilih Run, atau tekan tombol Windows + R pada keyboard.
2.      Ketik msconfig, kemudian klik OK
3.      Klik tab Startup, kemudian hilangkan centang pada program-program yang tidak diperlukan.
4.      Pindah ke bagian tan Services. Hilangkan centang pada servis-servis yang menurut anda tidak penting, seperti Automatic update, Messanger dan sebagainya.
5.      Selanjutnya pindah kebagian tab BOOT.INI. ketikkan nilai 10 pada bagian timeout. Apabila anda memberikan nilai di bawah 10, maka Windows akan menjadi tidak stabil.
6.      Klik tombol OK untuk menyimpan setip perubahan yang sudah dilakukan.
7.      Restart komputer anda untuk melihat perubahan yang terjadi.
Sedangkan   untuk mempercepat proses Startup Windows XP dengan menggunakan Services.msc, lakukan langkah-langkah berikut ini :
1.      Buka aplikasi Run, klik Start pada windows, kemudian pilih Run atau tekan tobol Windows + R pada keyboard.
2.      Ketik services.msc, kemudian klik OK
3.      Klik ganda pada program yang akan dinonktifkan, misalnya Messenger.
4.      Pada startup type, pilih Disable untuk menonaktifkan Messenger.
5.      Klik OK, kemudian Restart komputer anda untuk melihat perubahan.
6.      Lakukan hal yang sama seperti langkah-langkah di atas pada setiap service atau aplikasi yang ingin.
Berikut ini akan diberikan daftar services yang bisa dinonaktifkan tanpa mengganggu kinerja aplikasi yang lain :
a.      NetMeeting
b.      Human interface Devices
c.       Web client
d.      Remote Desktop Help Session manager
e.      Aplication management
f.        Routing & Remote Acces
g.      Clipbook
h.      SSDP Discovery Chanel
i.        Alerter
j.        QOS RSVP
k.       Fast User Switching
l.        Remote Registry
m.    Indexing Service
n.      Net Logon
o.      Universal plug and play Device Host
p.      Messenger

Selasa, 29 Mei 2012

REVISI MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA


PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN METODE ROLE PLAYING ( BERMAIN PERAN )
Metode role playing (bermain peran) menurut Sanjaya (2009 : 159 ) adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa actual, atau kejadian-kejadian yang muncul pada masa mendatang.
Sedangkan menurut Suyatno (2009 : 70) metode role playing (bermai peran) adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa, pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup ataubenda mati.
Berdasarkan pengertian di atas dapat kita simpulkan metode role playing ( bermain peran ) adalah metode pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan serta pengkreasian peristiwa-peristiwa yang di imajinasikandengan cara memerankan tokoh hidup atau mati.

Langkah-langkahPembelajaran dengan Metode Role Playing (Bermain Peran)
Sanjaya (2009: 159) menjabarkan langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan metode role playing (bermain peran) sebagai berikut :

1)  Persiapan
a)  Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai.

b)  Guru  memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan.

c)  Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang

                 harus dimainkan pemeran, serta waktu yang disediakan.

d)  Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya khusunya pada

                  siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.
2)  Pelaksanaan

a)  Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.

b)  Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.

c)  Guru  hendaknya  memberikan  bantuan  kepada  pemeran  yang  mendapat

                  kesulitan.

d)  Simulasi  hendaknya  dihentikan  pada  saat  puncak.  Hal  ini  dimaksudkan

                  untuk  mendorong  siswa  berpikir  dalam  menyelesaikan  masalah  yang

                  sedang disimulasikan.
3)  Penutup

a)  melakukan  diskusi  baik  tentang  jalannya  simulasi  maupun  materi  cerita

                 yang disimulasikan. Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan

                  kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi.

b)  merumuskan kesimpulan.

Kelebihan Metode Role Playing (Bermain Peran)

Terdapat beberapa kelebihan pembelajaran dengan menggunakan metode

role playing (bermain peran), diantaranya:

1)  Dapat  dijadikan  sebagai  bekal  bagi  siswa  dalam  menghadapi  situasi  yang

     sebenarnya  kelak,  baik  dalam  kehidupan  keluarga,  masyarakat,  maupun

      menghadapi dunia kerja.

2)  Dapat mengembangkan kreatifitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi

     Kesempatan untuk memainkan perannya sesuai dengan topik yang disimulasikan.

3)  Dapat  memupuk keberanian dan rasa percaya diri.

4)  Dapat  memperkaya  pengetahuan,  sikap,  dan  keterampilan  yang  diperlukan

     dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.

5)  Dapat meningkatkan gairah siswa dalam pembelajaran (Sanjaya, 2009: 158).

Kelemahan Metode Role Playing (Bermain Peran)

Selain memiliki banyak kelebihan, metode role playing (bermain peran)pun memiliki kelemahan, diantaranya :
1)  Pengalaman  yang  diperoleh  melalui  simulasi  tidak  selalu  tepat  dan  sesuai

dengan kenyataan di lapangan.

2)  Pengelolaan yang kurang baik sehingga fungsi simulasi menjadi alat hiburan

membuat tujuan pembelajaran terabaikan.

3)  Faktor psikologis seperti rasa takut dan malu sering memengaruhi siswa dalam

melakukan simulasi.

Selasa, 08 Mei 2012

BAGAIMANA CARA MEMECAHKAN PASSWORD


Salah satu cara untuk menembus proteksi password yang paling mudah adalah dengan cara menebak (guessing). Ada banyak cara dalam melakukan atau memecahkan untaian kata-kata sandi tersebut, selain dengan cara menebak (guessing) password, di antaranya :
1.      Menggunakan metode trial atau error.
Metode ini memang tidak jauh berbeda dengan metode guessing di mana metode trial dan error adalah metode coba-coba. Metode ini dilakukan dengan memasukan sembarang password dan jika salah dapat dicoba lagi dengan menggunakan kata-kata yang lain. Karena banyaknya kemungkinan yang ada maka metode ini memiliki peluang peluang yang sangat kecil untuk menembus password anda.
2.      Menggunakan metode social engineering    
Perangkap atau jebakan dalam melakukan usaha mencari informasi sebanyak-banyaknya memang seringkali digunakan dalam metode ini untuk melancarkan aksi pencarian/pencurian password.
Contoh nyata dalam kasus ini adalah kasus website klik BCA (Bank Central Asia). Mereka membuat situs yang benar-benar mirip, baik dari tampilan maupun isinya dengan situs aslinya (www.klikbca.com) dan mereka menamakan situs tersebut dengan situs yang mirip pula dengan nama situs aslinya, misalnya www.clicbca.com, www.clickbca.com atau nama-nama lainnya. Jebakan adalah ketika mereka mengisi nomor kartu kredit mereka dan juga PIN data-data penting tersimpan yang kemudian dimanfaatkan oleh sang pembuat situs palsu tersebut
3.      Menggunakan program bantu (tools)
Penggunaan metode yang menggunakan program bantu ini biasanya memiliki beberapa metode khusus dalam melakukan pencarian password, diantaranya:
a.      Brute force attack
Yaitu dengan mencoba semua kombinasi, mulai dari aaaa sampai zzzz, hingga beberapa karakter.
b.      Dictionary attack
Yaitu dengan menebak menggunakan kata-kata dalam kamus data dan dikombinasikan dengan angka-angka atau karakter
c.       Personal information attack
Dengan cara memasukan data-data pribadi, seperti nomor telepon, tanggal lahir, nama pacar, kode pos, dan sebagainya
4.      Menggunakan metode logical injection
Metode ini adalah metode pertengahan. Prinsip kerjanya adalah membenarkan hasil perbandingan antara password dan username asli dengan isiannya. Untuk mengisi dua field (password dan username) maka operator pembanding yang digunakan adalah “DAN”. Operator “dan” bernilai benar jika dua komponennya bernilai benar.
5.      Membalik/melewatkan pengecekan (bypass)
Cara ini sangat sulit karena kita harus mengetahui cara kerja sistem dan bahasa yang di gunakan. Berbeda dengan logical injection yang melakukan manipulasi dari luar. Bypass sistem ini benar-benar mengubah/memodifikasi ulang sistem sehingga menghasilkan nilai-nilai yang dimaksud. Cara ini beresiko tinggi karena jika modifikasi yang dilakukan salah maka sistem akan rusak.

Nah itulah cara memecahhkan password, tulisan ini saya kutip dari sebuah buku “Best Tools Hacking dan Recovery Password” karya jaja jamaludin malik. 
Semoga bermanfaat untuk teman semua. 

Sabtu, 28 April 2012

PANDANGAN TERHADAP SURAT EDARAN DIRJEN DIKTI

Sejak diterbitkannya Surat Edaran (SE) Dirjen Dikti Kemendikbud tertanggal 27 Januari 2012 itu, untuk lulus sarjana harus membuat makalah yang diterbitkan di jurnal ilmiah, magister pada jurnal nasional, dan doktor pada jurnal internasional. Pro dan kontra deras mengalir menanggapi keputusan tersebut. Beberapa pihak menyatakan setuju dengan keputusan tersebut dengan beralasan bahwa penerbitan jurnal akan mampu mendorong akademis mahasiswa. Selain itu, pihak yang setuju juga berpendapat dengan adanya penerbitan jurnal akan bisa memetakan Perguruan Tinggi (PT). Dalam arti, akan terlihat nantinya PT mana yang selama ini nilai akademisnya jalan dengan sangat baik dan yang hanya jalan ditempat.

Namun, di sisi lain ada juga pihak yang mengecam keptusan di atas dengan berdalih penerbitan jurnal akan menghambat kelulusan mahasiswa. Benarkah seperti itu? Sejauh penulis ketahui, memang sebuah jurnal terkadang memakan waktu yang cukup lama dalam proses penerbitannya. Penulis juga sempat berdiskusi dengan beberapa dosen secara langsung maupun via social network. Sebuah publikasi jurnal bisa memakan waktu 6 bulan hingga 1 tahun untuk mengunggu diterbitkan. 

Hal ini pernah dialami oleh seorang dosen, yang harus rela menunggu kurang lebih 1 tahun untuk bisa diterbitkan jurnalnya.Sementara itu, dalam satu edisi jurnal terkadang maksimal terdiri dari 10-15 judul itupun bisa hanya terdiri 8 judul. Dan jurnal merupakan sebuah majalah yang tidak terbit setiap hari seperti layaknya surat kabar/koran. Jurnal terbit setiap semester (6 bulan) atau tahunan. Untuk lulusan Strata 1 (S1) mencapai ratusan bahkan ribuan mahasiswa. Bisa dibayangkan harus menunggu berapa lama mahasiswa untuk lulus. Misalnya, satu kali periode sebuah PT meluluskan 100 mahasiwa. Satu kali jurnal terbit memuat 10 judul dengan masa terbit per semester. Maka, mahasiswa harus rela menunggu kurang lebih 5 tahun untuk lulus. Belum lagi harus berurusan dengan editor yang semakin menambah panjang rentetan proses penerbitannya (layak terbit atau tidak).


Rujukan
http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/08/perlukah-penerbitah-jurnal-ilmiah-mahasiswa/

Jumat, 30 Maret 2012

MENGGANTI NAMA RECYCLE BIN DARI REGISTRY


Berikut langkah-langkah untuk mengganti nama Recycle Bin melalui registry :
1.      Buka halaman Regedit
2.      Cari key berikut : HKEY_CLASSES_ROOT/ CLSID/ {645FF040-081-101B-9F08-00AA002F954E
3.      Klik ganda file Default pada kolom Name , kemudian beri nama baru sesuai dengan keinginan anda pada kotak teks Value Data.
4.      Klik OK untuk mengakhiri proses tersebut.
5.      Klik ganda file LocalizedString pada kolom Name.
6.      Kemudian ketikkan nama baru pada bagian Value Data sesuai dengan nama pada bagian default.
7.      Klik OK untuk mengakhiri proses tersebut.
8.      Restart atau Log Off komputer anda untuk melihat perubahan yang terjadi

Senin, 12 Maret 2012

Prasasti Juru Pangambat

Inyana Kaulanun Ning Cita Samaya
Seja Mipat Amit Ngala Menta Kersaning Gusti Hyang Tunggal
Nyuhun Widi Restu Damping
Para Rumuhun Nu Ngaraga Sukma Lelembutan

Ini Sabda Kalandara Rakryan Juru Pangambat
I Kawih Aji Panca Pasagi Marsa Ndesya
Barpulihkan Aji Sunda
Kidung Luhung Ti Karuhun
Sasaka Pusaka Buhun
Hayu Urang Suhun Ngalap Dangiang Rumuhun
Ti Kulon Ti Wetan Kaler Kidul Seug Pamitan
Hayu Urang Maruka Wiwitan
Kidung Sunda Nur Buatan

Inyana Kaulanun Ning Cita Samaya
Nu Rek Inya Twah Nu Surup Ka Nusa Larang
Pakeun Heubeul Jaya Di Buana, Pakeun Nanjeur Na Juritan

Seja Ngalaksana Purbatisti-Purbajati
Para Pangagung Mwah Pangluhung
I Sunda Sambawa Sunda Mandala
Bayu Sabda Hedap Dening Salira

Seja Ngalap Dangiang Rumuhun
Maruka Sasaka Pusaka Buhun
Pakena Gawe Rahayu, Pakena Kerta Bener
Bhagya Bari Pakena Bener, Pakeun Nanjer Na Juritan
Salamet Na Kerta Tuhu, Pakeun Heubeul Jaya Di Buana

Sembah Pangabaktos Kapihatur
Lahunjuk Panjenengan
Hyang Prabu Tarusbawa
Purbatisti-Purbajati
Pakeun Maruka Wiwitan Sasaka Pusaka Buhun
Ahung !


( http://galuhkiwari.wordpress.com/author/galuhkiwari/ )

Jumat, 09 Maret 2012

PENINGKATAN ANAK DALAM MEMBACA

PEMBAHASAN

1.    Kesiapan Membaca
kesiapan membaca adalah kematangan seorang anak dalam membaca,meliputi fisik,mental,dan sosial.Kapan sebaiknya seorang anak diajarkan membaca dan bagaimanakah caranya.menurut para pakar anak dapat diajarkan asalkan mempunyai minat,dapat menyatakan bunyi huruf,mengingat kata-kata,punya kemampuan membedakan,memiliki pengembangan kosa kata yang memadai.
Penilitian mengenai kesiapan membaca masih sangat langka di Indonesia.oleh sebab itu,tes-tes mengukur dalam kesiapan membaca pada anak pun belum ada.daerah penilitian ini masih merupakan lahan-lahan perawan,kaya,dan menantang bagi para peniliti kita masa kini dan masa depan.pada hakikatnya kesiapan membaca adalah hal yang relatif dan bersifat individual,karena banyak bergantung pada sifat perkembangan masing-masing anak.di samping itu,usaha-usaha orang tua dan guru-guru dikelompok bermain (KB) dan taman-taman kanak-kanak (TK) juga berpengaruh pada tercapainya kesiapan mmbaca pada anak-anak.
2.    Usaha Pengembangan Minat Baca Pada Anak
a.    Peran Orang Tua
Kesan membaca timbul dalam diri anak yang jauh lebih cepat dan mantap melalui pengalaman sendiri secara langsung dalam lingkungannya ketimbang diajarkan.seorang anak usia 1-3 tahun akan menghampiri ayah atau ibunya ketika mereka sedang membaca sebuah buku,anak menanyakan apa ini dan apa yang dilakukan ayah atau ibu.kemudian anak meniru apa yang dilakukan mereka.demikian itulah suatu perhatian yang mulai timbul pada kegiatan membaca.peran orang tua adalah factor utama yang sangat menentukan dalam pendidikan anak,terutama pada tingkat persekolahan dan SD.
Selaindari kegiatan-kegiatan di rumah dengan memanfaatkan sarana-sarana yang ada,orang tua juga perlu memanfaatkan berbagai sarana yang terdapat dalam lingkungan.
1.    Toko Buku
Membawa anak ke toko buku untuk melihat-lihat berbagai buku sangat berpengaruh positif pada minat anak itu terhadap buku dan membaca.orang tua hendaklah menerangkan pada anak-anak bahwa buku itu harus dibeli dan dibaca di rumah,karena isi buku-buku itu berguna.anak diajak melihat-lihat buku-buku tersebut.ada baiknya jika anak ditunjukan beberapa buku ceritaserta membaca judulnya,biarkanlah anak membuka-bukanya sendiri.
2.    Perpustakaan
Mengunjungi perpustakaan sangat perlu dimana terdapat banyak buku-buku bacaan.anak diajak melihat-lihat keadaan perpustakaan dan bagaimana setiap rak buku itu dijelaskan.orang tua perlu mengusahakan ada perpustakaan keluarga.kesadaran dan minat anak akan buku dan membaca akan semakin berkembang.
3.    Kantor pos
Sewaktu ada surat atau kiriman yang akan dimasukan ke kantor pos sebaiknya anak diajak ikut.dijelaskan cara mengirim surat,dan diunjukan dan dibacakan label atau nama kotak pos.
4.    Televise
Disini peran orang tua sangat fital sekali,karena anak-anak sangat suka dengan kegiatan ini.orang tua harus mendampingi ketika anak menonton televisi,karena banyak acara untuk orang-orang dewasa.sebaiknya orang tua tahu bagaimana caranya memanfaatkan TV untuk menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca pada anak-anak.salah satunya mengingatkan anak agar dia memperhatikan tulisan-tulisan (teks) yang ada pada layar TV yang menjelaskan gambar-gambar atau aktivitas-aktivitas yang dipertunjukan.
5.    Toko Swalayan
Sarana ini hendaklah dimanfaatkan untuk minat dan perkembangan membaca pada anak,khususnya orang tua yang berdiam di kota.anak diajak berbelanja kemudian orang tua menunjukan berbagai label barang dan membacanya agar anak mendapat kesan tentang perlunya label itu untuk dibaca.
6.    Nama Jalan Dan Kantor
Orang tua harusnya mengajak jalan-jalan ke kota atau tempat lainnya,tapi jangan lupa memanfaatkankesempatan itu untuk menumbuhkan dan mengembangkan minat dan kebiasaan membaca.nama jalan,kantor dan tulisan-tulisan informasi  lainnya di kta atau tempat-tempat lain yang dikunjungi perlu ditunjukan kepada anak,dan dibacakan,agar dia tahu nama jalan dan menambah pengalaman pada anak.

Sebuah Kajian Profil Karakter Mahasiswa Indonesia

A.    Pengertian Karakter
"Karakter adalah kekuatan untuk bertahan dimasa sulit". Tentu saja yang dimaksud adalah karakter yang baik, solid, dan sudah teruji. Karakter yang baik diketahui melalui "Respon" yang benar ketika kita mengalami tekanan, tantangan & kesulitan.
Karakter dibentuk tidak diciptakan, harus melalui proses. Benar ada karakter dasar yang memuat kekuatan dan kelebihan kita. Untuk mengembangkan karakter, diperlukan 'character coach' atau 'character mentoring'. Kita tidak dapat bertumbuh sendiri dalam karakter yang baik. Perlu seorang pembina, coach, mentor yang mengarahkan dan memberitahukan kekeliruan dan kelemahan-kelemahan karakter kita.
Karakter terbentuk dengan paling sedikit 5 hal, yaitu:
1.    Temperamen dasar kita (dominan, intim, stabil, cermat).
2.    Keyakinan kita (apa yang kita percayai, paradigma)
3.    Pendidikan (apa yang kita ketahui, wawasan kita).
4.    Motivasi hidup (apa yang kita rasakan, semangat hidup).
5.    Perjalanan (apa yang telah kita alami, masa lalu kita, pola asuh, lingkungan kita.
B.    Ciri karakter manusia indonesia yaitu:
1.  Hipokritis alias munafik
 2.  Segan bertanggung-jawab
3.  Berjiwa feodal
 4.  Percaya takhayul
5.  Artistik
6.  Watak lemah, karakter kurang kuat
C.     Bidang Pengembangan Karakter Mahasiswa ITB
Bidang Kaderisasi   
Kaderisasi merupakan keniscayaan dalam sebuah organisasi, baik itu organisasi berbasis profit dan non profit. KM ITB yang notabene merupakan organisasi non profit wajib melakukan kaderisasi untuk memastikan kontinuitas organisasi KM ITB agar dapat menjadikan mahasiswa sebagai insan akademik seutuhnya. Adanya RUK KM ITB sebagai landasan dasar kaderisasi KM ITB belum mencapai titik optimal dalam penerapannya.
D.    Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.
1.    Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif;
2.    Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari;
3.    Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab;
4.    Menghargai karya seni dan budaya nasional;
5.    Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan baik;


DAFTAR PUSTAKA

Dikutip dari situs http://www.sditinsanmandiri.net/index.php?option=com_content&view=article&id=93:p tanggal 10 januari 2011 di Bandung
Dikutip dari situs  endidikan-karakter&catid=36:artikel-umum&Itemid=37 tanggal 10 januari 2011 di Bandung
Dikutip dari situs http://www.andriewongso.com/artikel/artikel_tetap/124/Kekuatan_Karakter/ tanggal 10 januari 2011 di Bandung

PENGANTAR PENDIDIKAN "Jalur jenjang dan jenis pendididkan"

1.1     Latar belakang masalah
Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapakan peserta didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang dan pendidikan nasionalo Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada pencapaian tujuan pembangunan nasional Indonesia
Jenis pendidikan adalah pendidikan yang di kelompokan sesuai dengan sipat dan kekhususan tujuanya dan program yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan umum,pendidikan keturunan,dan pendidikan lainya serta supaya pembaharuanya meliputi landasan yuridis,kurikulum dan perangkat penunjangnya struktur pendidikan dan tenaga kependidikan

1.1 Pembahasan masalah
Pada hakikatnya penulisan mengarahkan langkah-langkah yang di jadikan pokok permasalahan dalam pembuatan malakalah ini agar sasaran yang hendak di capai dapat terwujud pokok permasalahan tersebut yaitu bagaimana cara untuk menyiapkan peserta didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang

1.2     Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengantar pendidikan


BAB 11
JALUR JENJANG DAN JENIS PENDIDIKAN
    Pendidikan nasional dilaksanakan melalui lembaga-lembaga pendidikan baik dalam bentuk sekolah maupun dalam bentuk kelompok belajar.
Penyelenggaraan SISDIKNAS dilaksanakan melalui 2 jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah di singkat PLS
1.    Jalur pendidikan sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan (Pendidikan dasar,pendidikan menengah dan pendidikan tinggi) sifatnya formal di atur berdasarkan ketentuan-ketentuan pemerintah ada keseragaman pola yang bersifat nasional
2.    Jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang bersifat kemasyarakatan yang di selenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak berjenjang dan tidak berkesinambungan seperti kursus-kursus di luar sekolah yang sifatnya tidak formal
3.    Jenjang pendidikan adalah suatu tahap dalam pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik serta keluasaan dank ke dalam bahan pengajaran( uu no 52 tahun 1989 bab 1,pasal 1 ayat 5)dasar untuk memberikan bekal dasar atau pendidikan pertama/ setara sampai tamat jenjang pendidikan
Jenis pendidikan adalah pendidikan yang di kelompokan sesuai sengan sifat dan kehususan tatanannya (UU RI no 2 tahun 1989 Bab 1 ayat 4 no 2 tahun 1989)
1.    Pendidikan umum adalah pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan keterampilan peserta didik
2.    Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang pekerjaan tertentu seperti bidang teknik,tata boga,dan busana perhotelan,kerajinan,administrasi,perkantoran dll.
3.    Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan khusus yang di selenggarakan untuk peserta didik yang menyandang kelainan fisik/mental yang termasuk pendidikan luar biasa adalah SDLB untuk jenjang dasar dan PLB untuk jenjang pendidikan menengah memiliki program khusus yaitu program untuk anak tuna netra,tuna rungu,tuna daksa,dan tuna grahita, untuk pendidikan gurunya di sediakan SGPIB(Sekolah guru pendidikan luar biasa) serta dengan diploma 3
4.    Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan khusus yang di selenggarakan untuk meningkatkan kemampuan pemerintah dan non departemen
5.    Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan khusus yang mempersiapkan peserta didik dalam melaksanakan peranan yang khusus dalam pengetahuan ajaran agama yang terdiri dari tingkat pendidikan dasar,menengah dan pendidikan tinggi
Jalur jenjang dan jenis pendidikan dalam di wujudkan dalam bentuk satuan pendidikan yang di selenggarakan oleh pemerintahpemerintah daerah dan / atau masyarakat
A.    Pendidikan dasar
1.    Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah
2.    Pendidikan dasar berberbentuk sekolah dasar (SD) Dan madrasah ibtidayah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama(SMP) dan madrasah tsanawiayah (mts) atau bentuk lain dari sederajat
3.    Ketentuan mengenai pendidikan dasar sebagaimana di maksud dalam ayat (1) dan ayat (2) di atur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah
B.    Pendidikan menengah
1.    Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar
2.    Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan
3.    Pendidikan berbentuk sekolah menengah atas (SMA) madrasah aliyah(MA) Sekolah menengah kejuruan (SMK) Dan madrasah aliyah kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang sederajat
4.    Ketentuan menengah pendidikan mengenai sebagaimana di maksud pada ayat (1 ) ayat (2) dan ayat (3) di atur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah
C.    Pendidikan tinggi
1.    Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma,sarjana,magister,spesialis,dan doctor yang si selenggarakan oleh perguruan tinggi
2.    Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan sisitem terbuka
3.    Perguruan tinggi dapat berbentuk akademik,politeknik,sekolah tinggi,institute atau universitas
4.    Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
5.    Ketentuan mengenai perguruan tinggi sebagaimana di maksud dalam ayat(1) ayat (2) dan ayat (3) di atur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah
6.    Perguruan tinggi yang memenuhi persyaratan pendirian dan dinyatakan berhak menyelenggarakan program pendidikan tertentu dapat berbentuk akademik profesi atau vokasi
7.    Gelar akademik,profesi atau vokasi hanya di gunakan oleh lulusan perguruan tinggi yang di nyatakan berhak memberikan gelar akademik profesi atau vokasi
8.    Gelar akademik profesi atau vokasi yang di keluarkan oleh penyelenggara pendidikan yang tidak sesuai dengan ketentuan ayat (1) atau penyelenggara pendidikan yang bukan perguruan tinggi sebagaimana di maksud dalam ayat (2) di nyatakan tidak sah
9.    Ketentuan mengenai gelar akademik profesi atau vokasi sebagaimana di maksud pada ayat (1) ayat (2) ayat (3) ayat(4)ayat (5) dan ayat (6) di atur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah
Sejumlah peraturan pemerintah yaitu pasal-pasal tertentu dari UU RI no 2 tahun 1989 peraturan pemerintah yaitu
-    PP No.27 th 1990 tentang pendidikan pra sekolah
-    PP No.28 th 1990 tentang pendidikan dasar
-    PP No.29 th 1990 tentang pendidikan menengah
-    PP No.30 th 1990 tentang pendidikan tinggi
-    PP No.33 th 1990 tentang pendidikan luar sekolah
-    PP No.38 th 1990 tentang tentang tenaga kependidikan
-    PP No.39 th 1990 tentang peran serta masyarakatdalam pendidikan
Penyelenggaraan terwujud pada jalur jenjang dan jenis pendidikan berfungsi menyiapkan sumber daya manusia untuk pembanguanan pengembangan sistem pendidikan nasional mesti berdasar kepada aspek legal


3.1    Kesimpulan
Pendidikan adalah suatu usah asadar untuk menyiapkanpeserta didikagar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang dan pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada pencapaian tujuan pembangunan nasional Indonesia
Jadi system pendidikan nasional merupakan satu keseluruhan yang terpadu pada semua kegiatan pendidikan yang saling berkaitan untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional dan di selenggarakan oleh pemerintah swasta di bawah tanggung jawab menteri dik bud dan menteri lainya
Jenis pendidikan adalah pendidikan yang di kelompokan sesuai dengan sifat dan kehususan tujuanya dan program yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri ats pendidikan umum,pendidikan keturunan,pendidikan lainya serta upaya membaharuanya meliputi landasan yuridis kurikulum dan perangkat penunjangnya struktur pendidikan dan tenaga kependidikan
3.2  Saran
Dewasa ini system pendidikan nasional selalu di anggap sepele padahal sangatlah penting peserta didik mengetahui cara dan bagaimana mengetahui tentang system pendidikan nasional jadi kita sebagai pelajar dan peserta didik harus harus tahu jalur dan jenis pendidikan


DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud (1989)UU RI No.2 tahun 1982 tentang sistim pendidikan nasional,Jakarta Balai pustaka
UUD P4 dan GBHN
Nana sudjana, (1989)pendidikan dan pengembangan kurikulum,Jakarta: P2G
Depdikbud

MEMBACA GRAFIK FRAY DARI SEBUAH WACANA

Tanggung jawab profesi, tuntutan ekonomi rumah tangga serta kebutuhan aktualisasi diri bisa membuat suami, istri, dan anak terpisah bentangan jarak. Cinta dan perhatian pun harus diekspresikan dan diperjuangkan dari jauh.
Kimzana (36) menggambarkan dirinya pada profil di jejaring sosial dengan kalimat pendek: ‘’ pengin banget pulang ’’ dan satu tanda jantung hati. Sejak setahun lalu demi menempuh studi di Belanda ia memang terpisah dari suaminya, Joko (35), dan dua buah hati mereka Lila (8,5) dan Mecca (5).
Sebelum memutuskan mengambil beasiswa pascasarjana di Oldendorff Research Institute, Universitas Tilburg, Kimzana biasa dipanggil Kim berusaha menomorsatukan keluarga di atas karier. Ia membuktikan totalitas itu dengan empat kali berhenti bekerja. Tiap kali ia harus, berhenti bekerja karena anak-anaknya membutuhkan perhatian ekstra.

Jawaban :   Jumlah 100 kata = kata harus
                 Jumlah kalimat = 7,4 ( 7 + 4/11 )
                 Jumlah suku kata = 279 x 0,6 = 167,4
                 Jadi wacana diatas dipakai untuk siwa kelas 11. 

PERANAN BAHASA PERTAMA DALAM PROSES PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA

PEMBAHASAN
A.    Pengertian Strategi
Strategi dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan.Karena strategi merupakan upaya pelaksanaan, maka strategi pada hakikatnya merupakan suatu seni yang implementasinya didasari oleh intuisi, perasaan dan hasil pengalaman.Strategi juga dapat merupakan ilmu, yang langkah-langkahnya selalu berkaitan dengan data dan fakta yang ada. Seni dan ilmu digunakan sekaligus untuk membina atau mengelola sumber daya yang dimiliki dalam suatu rencana atau tindakan..Strategi biasanya menjangkau masa depan, sehingga pada umumnya strategi disusun secara bertahap dengan memperhitungkan factor-faktor yang mempengaruhinya

B.    Strategi Dalam Pemerolehan Bahasa Pertama
Selama pemerolehan bahasa pertama, Chomsky menyebutkan bahwa ada dua proses yang terjadi ketika seorang kanak-kanak memperoleh bahasa pertamanya. Proses yang dimaksud adalah proses kompetensi dan proses performansi. Kedua proses ini merupakan dua proses yang berlainan.Kompetens i adalah proses penguasaan tata bahasa (fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik) secara tidak disadari. Kompetensi ini dibawa oleh setiap anak sejak lahir.Meskipun dibawa sejak lahir, kompetensi memerlukan pembinaan sehingga anak-anak memiliki performansi dalam berbahasa.Performansi adalah kemampuan anak menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Performansi terdiri dari dua proses, yaitu proses pemahaman dan proses penerbitan kalimat-kalimat. Proses pemahaman melibatkan kemampuan mengamati atau mempersepsi kalimat-kalimat yang didengar, sedangkan proses penerbitan melibatkan kemampuan menghasilkan kalimat-kalimat sendiri (Chaer 2003:167).
Hal yang patut dipertanyakan adalah bagaimana strategi si anak dalam memperoleh bahasa pertamanya dan apakah setiap anak memiliki strategi yang sama dalam memperoleh bahasa pertamanya? Berkaitan dengan hal ini, Dardjowidjojo, (2005:243- 244) menyebutkan bahwa pada umumnya kebanyakan ahli kini berpandangan bahwa anak di mana pun juga memperoleh bahasa pertamanya dengan memakai strategi yang sama. Kesamaan ini tidak hanya dilandasi oleh biologi dan neurologi manusia yang sama, tetapi juga oleh pandangan mentalistik yang menyatakan bahwa anak telah dibekali dengan bekal kodrati pada saat dilahirkan. Di samping itu, dalam bahasa juga terdapat konsep universal sehingga anak secara mental telah mengetahui kodrat-kodrat yang universal ini.Strategi pemerolehan bahasa pertama adalah sebagai berikut:
1.    Strategi Meniru
Anak-anak dalam proses pemerolehan bahasa dapat dianjurkan untuk memegang pedoman: tirulah apa yang dilakukan ornag lain. Ini sebenarnya masuk akal. Lihatlah bagaimana anak belajara sesuatu apa pun dari orang dewasa. Ketika ia melihat orang tuanya membuka buku lalu ia menirunya membuka-buka buku, tidak peduli benar benar atau salah caranya. Tapi toh itu selalu dilakukannya dan ornag tuanya juga akan terus mengajarinya. Itu juga digunkannya dalam pemerolehan bahasa. Mula-mula ia hanya bisa mendengar bunyi-bunyi yang ditirukan orang dewasa. Lalu ia menirunya dengan sekenanya. Orang tuanya akan menanggapinya seolah-olah memahami maksud anak.
Tiruan ini akan digunakanya terus meskipun ia sudah dapat sempurna melafalkan bunyi. Pernahkah Anda terkesima mendengar anak Anda menjawab pertanyaan, dengan jawaban yang pernah anda gunakan sendiri terhadap anak Anda?Atau pernahkah Anda terkagum mendengar anak Anda melarang Anda sendiri dengan larangan yang pernah Anda lontarkan?Itulah bukti mereka belajar meniru.Perhatikan monolog berikut ini.
Seorang anak terlalu asyik menonton tv acara film kesukaanya. Tak disadarinya jarak antara tvdan dirinya terlalu dekat. Melihat hal ini Ibunya menegur kepada anaknya: “Jangan dekat-dekat Toni, nanti matanya, rusak. Mundur sedikit ya sayang!”. Di saat yang lain Ibunya terlihat terasa keheranan karena samar-samar terdengar suara Bu Joko, tetangganya muncul di tv. Serta merta ia menghampiri tv untuk meyakinkanya. Karena sednag tidak mengenakan kacamata ia berupayamendekati tv. Si Toni, anaknya, yang juga sedang menyaksikan iklan perdana itu dengan lantang berkata: : “Ma, jangan dekat-dekat dong nanti mata mama rusak”. Kalau mata mama rusak katanya nanti tidka bisa melihat Toni membaca dan belajar di sekolah.Mundur sedikit ya Ma”.
Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa strategi tiruan atau strategi imitasi ini akan menimbulkan maslaah besar. Mungkin ada orang berkata bahwa imitasi adalah mengatakan sesuatu yang sama seperti yang dikatakan orang lain. Nampaknya gampang sekali.Akan tetapi ada banyak pertanyaan yang harus dijawab mengenai hal ini.
    Apakah peniruan atau imitasi harus persis sama seperti yang dikatakan orang lain?
    Jika si A berkata dengan pola dan gayanya sendiri, apakah B dikatakan telah meniru jika benar-benar persis sama?
    Siapa di dunia ini yang dapat meniru sama?
    Haruskah kata-katanya, susunannya, polanya, gayanya, persis sama?
    Bagaimana dengan intonasinya?
    Apakah intonasi termasuk didalmnya tekanan kata, nada, jeda, dan jangkanya persis sama seperti modelnya?
    Apakah ada bedanya antara pemerolehan bahsa melalui peniruaan dengan pemerolehan bahas atanpa peniruan?
    Apa perbedaan-perbedaan yang dapat terjadi dalam peniruan terhadap model selama hal itu tetap merupakan tiruan?
Literatul penelitian mengenai peniruan atau imitasi mengemukakn adanya berbagai ragam peniruan atau imitaasi, seperti
a.    Imitasi spontan atau spontaneous imitation,
b.    Imitasi pemerolehan atau elicetid imitation,
c.    Imitasi segera atau immediate imitation,
d.    Imitasi terlambat atau delayed imitation, dan
e.    Imitasi dengan perluasan atau imitation with expans ion, reduced imitation
Sewaktu lahir, berat otak anak sekitar 27% berat otak orang dewasa. Pada usia 2 tahun, berat otak anak sudah mencapai 90% dari berat otak orang dewasa (sekitar 1200 gram). Hal ini menunjukkan bahwa pada usia ini, masa perkembangan otak sangat pesat. Pertumbuhan ini memberikan implikasi terhadap kecerdasan anak.
Anak belajar dari lingkungan sekitarnya. Sekitar usia 17 bulan, anak sudah mulai mengembangkan kemampuan mengamati menjadi meniru. Hal yang ditirunya adalah hal-hal yang umumnya dilakukan orangtua. Pada usia 19 bulan, anak sudah banyak dapat meniru perilaku orangtua.
2.    Strategi Produktivitas
Produktivitas berarti keefektifan dan keefisienan dalam pemerolehan bahasa. Dalam strategi ini anak diberi pedoman: buatlah sebanyak mungkin dengn bekal yang telah Anda miliki atau Anda peroleh.Produktivitas adalah cirri utama bahasa.Apakah anda faham itu?Ya, bahas abersifat produktif karena dengan seperangkat kecil sarana dapat dihasilkan sejumlah kata, frase, kalimat, wacana maupun percakapan.Cobalah hitung ada berapa bunyi bahasa dalam bahasa Indonesia.Yang sederhana saja.Saya beri contoh bunyi bahasa /k/, /t/, /u/, /a/.Dari keempat bunyi bahasa itu berapa kata bahsa Indonesia dapat dihasilkan untuk berkomunikasi. Setidaknya ada empat yaitu: [ kuta ], [ kuat ], [ tuak ] dan [ akut ].
Dari empat kata itu, berapa kalimat yang dapat dihasilakan?.Saya tidak dapat menggambarkan betapa banyak kalimat yang dapat dihasilkan dengan perangkat empat kata tadi. Kita buat beberapa contoh saja
a.    Orang kuat itu terlihat terkapar di panatai Kuta. Belakangan diketahui ia terkena penyakit jantung akut.
b.    Ada indikasi bahwa orang di Kuta itu senang minum tuak
c.    Memang tuak tidka bvaik meskipun bagi orang kuat karena dapat menyebabkan penyakit yang akut.
Contoh di atas tadi menyiratkan bahwa bukan hanya dengans edikit pernagkat saja dapat dihasilkan sejumlah komunikasi bahasa tak terbatas tetapi dengan berbagai cara juga dapat dihasilkan sejumlah tak terbtas komunikasi bahasa. Jadi pernagkat terbatas tadi baru menjadi tak terbatas dengan berbagai cara atau kombinasi dalam hal.
Kita rasanya seolah-olah menganggap sangat luar biasa jika anak-anak kecil melakukan begitu banyak hal komunikasi dengan sarana yang begitu sedikit.Mereka snaggup mengomunikasikan berbagai makna melalui sarana linguistik yang terbatas. Coba ingat-ingat apa yang disampaikan anaka-anak sebelum mereka manggunakan kata-kata. Dia menunjuk kepada suatu benda, melihat kea rah orang dewasa dan menyerukan sesuatu.Dia menulurkan kedua tangannya kepada orang dewasa dan merengek.Demikianlah situasi yang ditambah gerak-gerik, ditambah vokalisasi dapat menyampaikan bnayak hal. Tangis anak saja dapat mengomunikasikan banyak hal dikala ia belum mampu berbicara apa-apa. Ketika ia sudah dapat menuturkan kata-kata, maka lebih banyak lagi yang dapat disampaikannya. Ingat tidak Anda, betapa efektifnya anak menggunakan kata tunggal, terutama sekali pada bagian akhir satu kata tatkal kata tunggal yang disediakan tau diajarkan anak dalam satu situasi merupakan kata yang paling informative. Dengan satu kata itu ia dapat “becerita atau mengatakan” sebanyak mungkin hal. Kata papa misalnya dapat mengandung berbagai makna bergantung pada situasi dan intonasin misalnya:
a.    “papa!” (berarti “ papa datang”)
b.    “papa?” ( berarti “mengapa papa belum datang”)
c.    “papa, papa” (berarti “papa selamat pagi”)
d.    “pa…pa..” (berarti “papa baik”)
3.    Strategi ketiga berkaitan dengan hubungan umpan balik antara produksi uajaran dan respon.
Dengan strategi ini anak-anak dihadapkan pada berpedoman: hasilkanlah ujaran dan lhatlah bagaimana ornag lain memberi responsi. Strategi ini telah dicoba oleh Nelsan (1973).Ia mengamati apa yang dia sebut sebagai “strategi produktif”. Ada delapan belas anak yang ditelaahnya memang banyak berbicara dan memperoleh umpan balik daripada yang lainnya terhadap pembicaraan mereka.Berikut ini adalah contoh percakapan anak wanita yang berumur 19 bulan dengan ibunyta, yang mendemonstrasikan praktik strategi produktif.
Anak     : Saya makan
Ibu     : O, kamu makan?
Anak     : Saya makan nasi, saya makan nasi goring.
Ibu    : O, kamu makan nasi di situ.
Anak     : Ya, makan di sini. Makan?
Ibu     : Ya, kamu boleh makan.
Anak     : (Dia maka). Saya makan.
Ibu     : Ya, kamu boleh makan. Ayo makan.
Anak     : makan nasi.
Ibu     : makan nasi goreng.
Perhatikanlah bahwa ibu secara informal, secara kenvensional, memberikan umpan balik kepada sang anak. Walaupun barnagkali strategi ini hanya merupakan salah satu dari sekian banyak kemungnan, tetapi dapat member nilai tertentu. Secara khusus “ukuran” informal bagi perkembanga bahasa seorang anak adalah apa yang “dikatakan” atau “diucapkan”nya, bukan apa yang difahami anak itu. Strategi produktif bersifat “sosial” dalam pengertian bahwa strategi tersebut dapat meningkatkan interaksi dengan orang lain dan sementara itu bersifat “kognitif” juga. Artinya, hal itu dapat memberikan umpan balik kepada pelajar mengenai ekspresinya sendiri terhadap makna dan juga memberinya sampel yang lebih banyak yaitu sampel untuk digarap dan dikerjakan.
Memahami kalimat yang terdiri dari beberapa kata.Pada usia 12 – 17 bulan, anak sudah dapat memahami kalimat yang terdiri atas rangkaian beberapa kata. Selain itu, anak juga sudah dapat mengembangkan komunikasi dengan menggunakan gerakan tubuh, tangisan dan mimik wajah. Pada usia 13 bulan, anak sudah mulai dapat mengucapkan kata-kata sederhana seperti “mama” atau “papa”. Pada usia 17 bulan, umumnya anak sudah dapat mengucapkan kata ganti diri dan merangkainya dengan beberapa kata sederhana dan mengutarakan pesan-pesan seperti: “ Adik mau susu.”
4.    Strategi prinsip operasi
Dalam startegi anak dikenalkan dengan pedoman: gunakan beberapa “prinsip operasi” umum untuk memikirkan serta menetapkan bahasa. Pemikiran ini dikembangkan oleh Slobin (1971).Karya Slobin mengenai prinsip-prinsip operasi atau operating principlis sungguh menunjang gagasan mengenai anak-anak sebagai permerhati dan pemakai aktif pola-pola dalam pemerolehan bahsa. Slobin dan para mahasiswanya dengan penuh semangat mengumpulkan data mereka sendiri dan telah menelaah secara intensif data yang telah dikumpulkan pakar lain engenai pemerolehan bahasa pertama lebih dari 40 bahasa. Selain daripada “perintah terhdap diri sendiri’ oleh anak, prinsip operasi Slobin juga menyarankan ‘larangan’ yang dinyatakan dalam avoidance terms; mislanya: “hindari kekecualian”, “hindari pengaturan kembali”.Misalnya: come; comed {came}; man: mans {men} dalam bahasa inggris, dan beradu-berajar {belajar}; peraturan-perajaran {pelajaran} dalam bahasa Indonesia.

PENUTUP

A.    Kesimpulan

•    Strategi pertama dalam pemerolehan bahasa pertama adalah strategi meniru Tiruan akan digunakan anak terus, meskipun ia dapat sempurna melafalkan bunyi.
•    Strategi kedua dalam pemerolehan bahasa pertama adalah strategi produktivitas. Produktivitas berarti keefektifan dan keefisienan dalam pemerolehan bahasa yang berpegang pada pedoman buatlah sebanyak mungkin dengan bekal yang telah Anda miliki atau Anda peroleh.
•    Strategi ketiga berkaitan dengan hubungan umpan balik antara produksi ujaran dan responsi. Dengan strategi ini anak-anak dihadapkan pada pedoman: hasilkanlah ujaran dan lihatlah bagaimana orang lain memberi responsi. Stategi produktif bersifat “sosial” dalam pengertian bahwa strategi tersebut dapat meningkatkan interaksi dengan orang lain dan sementara itu bersifat “kognitif” juga.
•    Strategi keempat adalah prinsip operasi. Dalam strategi ini anak dikenalkan dengan pedoman: gunakan beberapa “prinsip operasi” umum untuk memikirkan serta menetapkan bahasa. Selain perintah terhadap diri sendiri oleh anak, prinsip operasi ini juga menyarankan larangan yang dinyatakan dalam avoidance terms; misalnya: hindari kekecualian, hindari pengaturan kembali.

B.    Saran
Sangat kami sadari di dalam penyusunan makalah ini banyak terjadi kesalahan baik dari cara penulisan, ejaan ataupun dari penyusunan tiap kata maupun kalimat kami sangat membutuhkan saran dan masukan yang membangun agar ke depannya kami dapat menyusun makalah dengan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Sofa, Pakde.(2008).“Pemerolehan Bahasa Pertama dan Bahasa Kedua”. Diakses tanggal28   Januari 2008 pada http://massofa.wordpress.com/2008/01/28/pemerolehan-bahasa-pertama-dan-bahasa-kedua
2011. Pengertian Strategi. Diakses tanggal 03 Oktober 2011 pada
http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2117278-pengertian-strategi/#ixzz1ZhkTiGxo
Latiffah Melly.(2010). “Perkembangan Kognitif Anak Balita.” Diakses tanggal 09 Januari 2012 pada http://tumbuh-kembang-anak.blogspot.com/2009/03/perkembangan-kognitif- anak-balita.html