PEMBELAJARAN
BERBICARA DENGAN METODE ROLE PLAYING ( BERMAIN PERAN )
Metode role playing (bermain peran) menurut Sanjaya
(2009 : 159 ) adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang
diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa
actual, atau kejadian-kejadian yang muncul pada masa mendatang.
Sedangkan menurut Suyatno (2009 :
70) metode role playing (bermai peran) adalah suatu cara
penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan
siswa, pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan
memerankannya sebagai tokoh hidup ataubenda mati.
Berdasarkan
pengertian di atas dapat kita simpulkan metode role playing ( bermain peran ) adalah metode
pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan serta pengkreasian
peristiwa-peristiwa yang di imajinasikandengan cara memerankan tokoh hidup atau
mati.
Langkah-langkahPembelajaran dengan Metode Role Playing (Bermain Peran)
Sanjaya (2009: 159) menjabarkan langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan metode role playing (bermain peran) sebagai berikut :
1) Persiapan
a) Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai.
b) Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan.
c) Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang
harus dimainkan pemeran, serta waktu yang disediakan.
d) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya khusunya pada
siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.
2) Pelaksanaan
a) Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.
b) Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.
c) Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat
kesulitan.
d) Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan
untuk mendorong siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang
sedang disimulasikan.
3) Penutup
a) melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita
yang disimulasikan. Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan
kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi.
b) merumuskan kesimpulan.
Kelebihan Metode Role Playing (Bermain Peran)
Terdapat beberapa kelebihan pembelajaran dengan menggunakan metode
role playing (bermain peran), diantaranya:
1) Dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang
sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun
menghadapi dunia kerja.
2) Dapat mengembangkan kreatifitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi
Kesempatan untuk memainkan perannya sesuai dengan topik yang disimulasikan.
3) Dapat memupuk keberanian dan rasa percaya diri.
4) Dapat memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan
dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.
5) Dapat meningkatkan gairah siswa dalam pembelajaran (Sanjaya, 2009: 158).
Kelemahan Metode Role Playing (Bermain Peran)
Selain memiliki banyak kelebihan, metode role playing (bermain peran)pun memiliki kelemahan, diantaranya
:
1) Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai
dengan kenyataan di lapangan.
2) Pengelolaan yang kurang baik sehingga fungsi simulasi menjadi alat hiburan
membuat tujuan pembelajaran terabaikan.
3) Faktor psikologis seperti rasa takut dan malu sering memengaruhi siswa dalam
melakukan simulasi.